Tuesday 13 January 2015

DOA NAIK PESAWAT ATAU KAPAL LAUT




Jamaah calon haji menggunakan jasa pesawat terbang (Foto: Jurnal Haji)
Jamaah Haji IndonesiaBanyak maskapai Indonesia yang siap menerbangkan para penumpang ke berbagai daerah di Indonesia dan bahkan luar negeri sekalipun.
Keuntungan menggunakan pesawat terbang adalah penumpang bisa sampai ke tempat tujuan dengan lebih cepat. Jika naik kendaraan umum memakan waktu hampir enam jam, maka menggunakan pesawat hanya memakan waktu dua jam lebih, tergantung tempat tujuan.
Keuntungan lainnya adalah terbang di angkasa bisa memberikan nuansa yang sangat mengesankan karena kamu bisa melihat awan dan bahkan kota dengan ukuran yang sangat kecil.
Terutama pada musim haji seperti sekarang. Semua calon jamaah haji, khususnya dari Indonesia naik jasa pesawat terbang. Berbeda dengan masa sebelum kemerdekaan Indonesia, para calon haji memperoleh gelar “haji” dengan perjuangan, dalam perjalanan berbulan-bulan dengan kapal laut.

Namun, secara akidah muslim, bukan masalah pesawatnya atau kapal lautnya. Tetapi justru soal doanya. Sebab, dengan kekuatan doa itulah, merasa ada sandaran dan harapan keselamatan hanya dari Allah.
Dulu, memang belum ada pesawat, karena itu, doa naik pesawat disamakan dengan doa naik kapal laut.
Berikut doanya:

بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ

Bismillaahi majreehaa wa mursaahaa, inna rabbii laghafuurur-rahiim. Wa maa qadarullaaha haqqa qadrih.
Artinya : “Dengan menyebut nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S.Hud [11] ayat 41). “Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya.” (Q.S. Al-An’am [6] ayat 91).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, bahwa orang yang mengucapkan doa dzikir tersebut akan selamat dari tenggelam atau jatuh. (HR Ibnu Sinni).
Doa ini bersumber dari Al-Qur’an, surat Huud (11) ayat 41. Di zaman Rasulullah, doa ini hanya doa naik kendaraan laut, lalu setelah ada pesawat terbang, doa ini juga dipakai untuk naik pesawat terbang.
Secara umum, diawali atau dilengkapi dengan doa naik kendaraan, termasuk naik kendaraan udara (pesawat) dan kendaraan laut (kapal laut), berikut doanya :

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Artinya : “Maha Suci (Tuhan) yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”
Doa ini bersumber dari Al-Qur’an, surat Az-Zukhruf [43] 13-14:

لِتَسْتَوُوا عَلَىٰ ظُهُورِهِ ثُمَّ تَذْكُرُوا نِعْمَةَ رَبِّكُمْ إِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُولُوا

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Artinya : “Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: ‘Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami’.”
Dilengkapi dengan :

بِسْمِ اللهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

Artinya : “Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah  Segala puji bagi Allah (3x), Allah Maha Besar (3x), Maha Suci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud 3/34, At-Tirmidzi 5/501, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/156.)
Mengapa harus membaca doa-doa seperti itu? Insya Allah, agar perjalanan kita dicatat sebagai ibadah di sisi-Nya. Selain itu, ini adalah bentuk kepasrahan kita pada Sang Pencipta. Kita berharap untuk selamat. Namun kita juga harus siap kalau di perjalanan terjadi apa-apa. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk takut naik pesawat. Yakinlah, ada Yang Maha Melindungi. (P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

No comments:

Kurs Dolar/ Rupiah